Get the App
DOWNLOAD NOW
QR Code App Watsons
  • google-play.png
  • app-store.png
Find a Store Blog
Watsons Services
0
MY BAG
Share

Saat scroll media sosial, kemungkinan besar kamu pernah menemukan konten haul produk makeup atau skincare. Konten seperti ini biasanya punya banyak views karena dianggap seru dan memuaskan. Dari fenomena inilah lahir istilah fast beauty. Sayangnya, di balik tren tersebut, tersimpan dampak negatif yang sering kali kurang disadari. Memangnya, apa itu fenomena fast beauty dan seperti apa dampaknya? Yuk, kenalan lebih jauh melalui ulasan berikut!


Arti Fenomena Fast Beauty

Fast beauty adalah fenomena yang terjadi ketika brand kecantikan memproduksi dan menjual produk makeup maupun skincare dalam tempo sangat cepat. Mereka berlomba-lomba merilis produk kecantikan yang inovatif, berharga terjangkau, dan akses mudah. Kondisi ini mendorong konsumen untuk selalu mencoba produk-produk terbaru.

Dampak Fast Beauty

Di satu sisi, fenomena fast beauty menghadirkan dampak berbahaya yang tidak bisa kita abaikan begitu saja. Berikut beberapa efek fast beauty bagi diri sendiri maupun lingkungan.

  • Volume limbah yang tinggi 

Fast beauty melibatkan produksi makeup maupun skincare dalam jumlah besar demi memenuhi permintaan pasar yang cepat berubah. Produksi berlebih inilah yang dapat menyebabkan volume limbah kecantikan meningkat. Tak hanya itu, banyak produk yang pada akhirnya terbuang sia-sia atau tidak terpakai. Padahal, tidak sedikit brand menggunakan kemasan plastik yang kerap sulit didaur ulang.

  • Mengurangi persediaan sumber daya alam

Pembuatan produk kecantikan tentu membutuhkan bahan baku, mulai dari air, mineral, minyak nabati, hingga ekstrak tumbuhan. Seiring melonjaknya permintaan akibat tren fast beauty, penggunaan sumber daya alam pun otomatis ikut meningkat. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut bisa mengurangi ketersediaan bahan alami hingga berisiko mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan.

  • Eksploitasi sumber daya manusia

Demi menjaga produk selalu tersedia dan harga tetap terjangkau, beberapa brand fast beauty biasanya akan menekan biaya produksi. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan mereka memanfaatkan tenaga kerja murah. Situasi ini berpotensi memunculkan praktik-praktik eksploitasi sumber daya manusia, seperti jam kerja berlebihan atau tidak wajar, upah rendah, hingga kondisi kerja yang tidak layak.

  • Stres dan kecemasan dari FOMO berlebih

Dengan tren produk kecantikan yang cepat berganti, bisa-bisa konsumen akan merasa harus selalu mengikuti tren kecantikan supaya tidak ketinggalan. Kalau terus dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan konsumen mengalami kecemasan, stres, hingga kebiasaan belanja impulsif yang mengganggu keuangan pribadi.

Meski begitu, bukan berarti kamu harus stop memakai produk makeup atau skincare sepenuhnya. Alternatifnya, fokuslah menggunakan produk-produk yang lebih menekankan perawatan dan keberlanjutan jangka panjang. 

Rekomendasi Brand Kecantikan Slow Beauty

Dengan mengutamakan prinsip slow beauty, kamu pun dapat fokus membeli produk yang benar-benar sesuai kondisi dan kebutuhan kulit. Ini dia beberapa rekomendasi brand buat kamu yang ingin memulai perjalanan slow beauty.

  • Avoskin 

Brand lokal satu ini menggunakan kemasan ramah lingkungan seperti plastik dari hasil pengolahan tebu dan kemasan dari jenis kaca yang lebih gampang didaur ulang.

Kamu bisa mendukung inisiatif Avoskin tersebut dengan membeli produk mereka secara mindful. Avoskin Your Skin Bae Serum Azeclair 10% + Kombucha sangat cocok untuk kamu yang ingin mencerahkan kulit wajah. Serum satu ini mengandung Azeclair, Niacinamide, dan Kombucha yang mampu mengurangi tampilan noda hitam tanpa menyebabkan iritasi.

Harga sebelum diskon member Watsons Club.

Klik produk untuk diskon & voucher

  • Bhumi 

Memahami isu darurat  sampah plastik di Indonesia, Bhumi menjual produk kemasan refill pack yang eco-friendly. Kemasan ini terbuat dari jenis plastik PE, PET, dan PP yang mudah didaur ulang dan bisa dipakai berulang kali. Selain itu, produk-produk Bhumi juga sudah berlabel cruelty-free serta menerapkan distribusi minim demi mengurangi polusi.

Untuk mendukung gerakan peduli lingkungan bersama Bhumi, kamu bisa membeli Bhumi Multi Targeted Face Oil yang diformulasi dengan 9 resep untuk merawat kulit wajah. Beberapa di antaranya adalah Tumeric untuk mencerahkan wajah, Lavender yang bersifat melembapkan, serta Rosehip dan Clary Sage untuk meregenerasi sel.

Harga sebelum diskon member Watsons Club.

Klik produk untuk diskon & voucher

  • Oasea 

Oasea adalah merek skincare yang fokus melestarikan ekosistem laut. Dalam mengembangkan produk-produknya, Oasea memakai kemasan ramah lingkungan dari bahan baku yang aman untuk kulit dan terumbu karang.

Salah satu contohnya bisa kamu temukan dalam produk Oasea Protective Tinted Mineral Matte Sunscreen. Mengandung SPF 50 PA++++, sunscreen satu ini dapat melindungi kulitmu dari sunburn hingga photoaging akibat paparan sinar matahari. Menariknya lagi, formulanya bersifat universal tint sehingga cocok untuk berbagai warna kulit. 

Harga sebelum diskon member Watsons Club.

Klik produk untuk diskon & voucher


Dengan beralih dari fast beauty ke slow beauty, kamu sudah berinvestasi untuk kesehatan kulit dan kelestarian bumi. Pilihlah produk yang tepat seperti rekomendasi di atas. Kamu bisa mendapatkannya dengan mudah secara online melalui website atau aplikasi Watsons ID. Yuk, check out sekarang juga untuk segera memulai perjalanan slow beauty-mu!

Previous

Bruntusan di Jidat, Penyebab dan Skincare yang Disarankan

Next

Mengenal 5 Simbol pada Produk Kosmetik

Related Topics
Share
*/?>